Home
>
layanan nasabah: Media Portal Capital Life Indonesia
>
Detil
Tubuhmu Berteriak, Tapi Kamu Sibuk Mendiamkan

Ketika stress menumpuk dan tubuh mulai memberi tanda-tanda lelah…

Pernahkah Kamu Merasa Tubuhmu Seperti “Protes”?

Kepala terasa berat, tidur berantakan, jantung berdebar tanpa sebab, dan mood naik-turun tanpa kendali. Namun di tengah semua itu, kamu masih berkata dalam hati:

“Aku capek, tapi masih bisa kok.”

Padahal, di balik kalimat sederhana itu, tubuhmu sedang berjuang keras. Stress yang menumpuk tidak hanya menyerang pikiran, tapi juga membuat seluruh sistem tubuh ikut kalang kabut.

Kenapa Stress Bisa Mengacaukan Tubuh?

Saat kamu mengalami stress, otak memerintahkan tubuh memproduksi hormon kortisol dan adrenalin. Dua hormon ini sebenarnya berfungsi untuk melindungi tubuh dari ancaman—membuatmu siaga, fokus, dan siap menghadapi tekanan.

Tapi kalau berlangsung terus-menerus, tubuh seperti terjebak dalam mode “darurat”. Energi cepat habis, sistem imun melemah, dan organ tubuh bekerja di luar batasnya. Hasilnya?

  • Mudah lelah meski aktivitas biasa

  • Sulit tidur atau tidur tidak nyenyak

  • Perubahan nafsu makan drastis

  • Rentan sakit karena daya tahan tubuh menurun

Jika kamu sering mengalami tanda-tanda di atas, itu artinya tubuh sedang berusaha “berbicara”—meminta jeda.

Tubuh Bukan Mesin, Dengarkan Sinyalnya

Kita sering lupa bahwa tubuh punya batas. Ia bukan robot yang bisa terus dipaksa bekerja tanpa henti.
Mengabaikan sinyal-sinyal kecil seperti kelelahan, nyeri otot, atau gangguan tidur bisa berujung pada masalah yang lebih serius—baik secara fisik maupun mental.

Tubuh yang terlalu lama berada dalam tekanan akan mencari cara untuk memaksa kita berhenti: entah lewat sakit kepala, gangguan pencernaan, atau bahkan burnout total.

Maka sebelum itu terjadi, berhentilah sebentar. Dengarkan tubuhmu.

Langkah Sederhana untuk Meredakan Stress

Kabar baiknya, stress bisa dikelola. Tidak selalu butuh waktu lama atau biaya besar. Cukup mulai dari langkah kecil yang sering kita abaikan:

  • Tarik napas dalam-dalam selama beberapa menit setiap hari.

  • Bergerak ringan, seperti jalan kaki sebentar atau stretching di sela kerja.

  • Minum air putih cukup, karena dehidrasi bisa memperparah stress.

  • Tidur dengan cukup dan berkualitas, tanpa merasa bersalah untuk beristirahat.

  • Berbagi cerita dengan orang yang kamu percaya—kadang berbicara saja sudah melegakan.

Kunci utamanya bukan menghindari stress sepenuhnya, tapi belajar mengelola dan mengenali batas diri.


Kesimpulan: Jaga Diri Sebelum Tubuh Memaksa Berhenti

Stress adalah bagian alami dari kehidupan. Tapi jika dibiarkan menumpuk tanpa kendali, dampaknya bisa meluas ke tubuh, emosi, dan kualitas hidup. Mulailah memperhatikan tanda-tanda kecil dari tubuhmu. Beri waktu untuk istirahat, nikmati hal-hal sederhana, dan rawat keseimbangan antara kerja dan jeda.

Karena menjaga diri hari ini, adalah investasi terbaik untuk kesehatan di masa depan.

Jakarta, 20 September 2025

Menara Jamsostek, Gedung Menara Utara Lt.5,
Jl. Gatot Subroto No. 38, Jakarta Selatan 12710

PENJUALAN & PEMASARAN:
Hunting : 021 - 22773899 | Fax : 021 - 2277 3897

LAYANAN PELANGGAN ASURANSI:
Phone: 021 - 2277 3898 | Fax : 021 - 2277 3897
Email: care@capitallife.co.id

LAYANAN PELANGGAN DPLK:
Phone: 021 - 2277 3898 | Fax : 021 - 2277 3897
Email: care.dplk@capitallife.co.id

© 2025 PT Capital Life Indonesia, subsidiary of PT Capital Financial Indonesia Tbk. All reserved
PT Capital Life Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
DPLK Capital Life Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)