PT. Capital Life Indonesia menyediakan solusi perlindungan jiwa dan solusi Pensiun bagi Anda, keluarga tercinta, rekan kerja dan karyawan Anda. Temukan solusi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Solusi perencanaan keuangan yang dirancang untuk memberikan perlindungan optimal yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan Keluarga. Wujudkan mimpi dan rencana masa depan Anda bersama Capital Life Indonesia.
Selasa,18 Maret 2025 CAPITAL GROUP kembali menyelenggarakan Literasi Keuangan dalam program Aksi Keuangan Berkelanjutan dalam Periode Tahun 2025 mengusung tema; “Pemberdayaan UMKM Cakap Finansial di Era Digital”. Kegiatan ini merupakan program keberlanjutan CAPITAL, berkolaborasi dengan mitra usaha AKSESMU untuk memberikan wawasan terkait pengelolaan finansial bagi para pemilik warung binaan AKSESMU. Pelaksanaan kegiatan literasi keuangan oleh CAPITAL GROUP dikemas dengan agenda kegiatan silaturahmi Berbuka puasa bersama di bulan suci Ramadhan berkolaborasi dengan BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) di Aula Masjid Al - Ukhuwah Bandung, Jawa Barat
Pelaksanaan kegiatan literasi keuangan oleh CAPITAL GROUP dikemas dengan agenda kegiatan yang menarik dan diikuti oleh hampir 75 peserta pelaku usaha warung (UMKM) member AKSESMU.
Dalam Literasi Keuangan ini CAPITAL GROUP Yan Edwin Ariel (Bancassurance & Business Partnership) membawakan materi “Perlindungan Mikro Indonesia” bagi pelaku usaha retail secara umum.
Acara literasi keuangan secara berkelanjutan ini berjalan dan diikuti secara antusias oleh para Sahabat UMKM.
Jakarta, 19 Maret 2025
Copyright : Media Portal Capital Life Indonesia
Di era digital yang serba terkoneksi ini, generasi muda memiliki peran krusial dalam menjaga keamanan digital, baik untuk diri mereka sendiri, keluarga, maupun masyarakat luas. Sebagai digital native—mereka yang lahir dan tumbuh dengan teknologi digital—anak-anak muda memiliki pemahaman alami terhadap berbagai platform digital, tetapi hal ini juga membuat mereka lebih rentan terhadap ancaman dunia maya jika tidak dibekali kesadaran dan keterampilan yang tepat.
1. Menjadi Pengguna Internet yang Cerdas
Generasi muda dapat menjadi garda depan dalam memerangi hoaks, penyebaran informasi palsu, dan cyberbullying. Mereka harus dilatih untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya, mengenali sumber-sumber kredibel, serta berpikir kritis saat menjumpai konten yang memicu emosi.
2. Melindungi Data Pribadi
Pemahaman tentang pentingnya menjaga data pribadi seperti password, alamat rumah, nomor identitas, dan lainnya sangat penting. Anak-anak muda perlu tahu cara membuat password yang kuat, menggunakan otentikasi dua faktor, dan menghindari membagikan informasi pribadi di media sosial secara sembarangan.
3. Mengedukasi Lingkungan Sekitar
Dengan keterampilan digital yang dimiliki, generasi muda dapat menjadi agen edukasi di lingkungannya. Mereka bisa membantu orang tua, saudara, atau teman yang kurang paham tentang ancaman digital, mulai dari cara menghindari phishing hingga mengatur privasi akun media sosial.
4. Berpartisipasi dalam Komunitas Digital Positif
Bergabung dengan komunitas digital yang sehat, seperti komunitas literasi digital, coding club, atau forum keamanan siber, bisa memperluas wawasan dan mendorong terciptanya budaya digital yang aman dan positif. Di komunitas ini, generasi muda bisa berbagi pengalaman, belajar dari orang lain, dan bahkan menciptakan solusi teknologi untuk masalah keamanan digital.
5. Mengembangkan Inovasi Keamanan
Banyak anak muda kini yang tertarik pada bidang teknologi seperti ethical hacking, pengembangan aplikasi aman, dan keamanan jaringan. Ini adalah langkah konkret yang dapat membuka jalan bagi mereka untuk menjadi profesional di bidang cybersecurity—sebuah industri yang sangat dibutuhkan saat ini dan di masa depan.
Kesimpulan
Peran anak-anak muda dalam keamanan digital tidak bisa diremehkan. Mereka bukan hanya pengguna teknologi, tetapi juga calon pemimpin di dunia digital. Dengan pendidikan, pembinaan, dan dukungan yang tepat, generasi muda bisa menjadi pelindung utama ruang digital yang lebih aman, inklusif, dan bertanggung jawab.
Jakarta, 17 Maret 2025
Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, di mana umat Muslim di seluruh dunia menahan lapar, haus, dan hawa nafsu sejak fajar hingga terbenam matahari. Meski tantangannya cukup besar, terutama dalam menjaga energi sepanjang hari, Ramadan sebenarnya bisa menjadi momen yang tepat untuk tetap produktif—baik dalam pekerjaan, studi, maupun ibadah.
Berikut beberapa tips agar tetap produktif selama bulan suci ini:
1. Manfaatkan Waktu Subuh untuk Aktivitas Penting
Setelah sahur dan salat Subuh, tubuh masih segar dan pikiran jernih. Ini adalah waktu emas untuk menyelesaikan tugas-tugas penting seperti belajar, bekerja, atau bahkan menulis. Dengan memulai hari lebih awal, kamu bisa menyelesaikan banyak hal sebelum energi mulai menurun di siang hari.
2. Atur Prioritas dengan Bijak
Karena energi terbatas, penting untuk menentukan prioritas harian. Fokus pada tugas-tugas yang paling penting dan mendesak terlebih dahulu. Gunakan teknik manajemen waktu seperti to-do list atau time blocking agar kegiatanmu lebih terorganisir.
3. Kurangi Aktivitas yang Tidak Perlu
Puasa bukan hanya soal menahan lapar, tapi juga menahan diri dari kegiatan yang sia-sia. Kurangi waktu untuk hal-hal yang tidak produktif seperti scrolling media sosial berjam-jam atau menonton TV terlalu lama. Alihkan waktu luang ke aktivitas yang bermanfaat, seperti membaca buku, berdzikir, atau membantu orang lain.
4. Istirahat yang Cukup
Kurang tidur bisa membuatmu lemas dan tidak fokus. Pastikan kamu tidur cukup di malam hari dan sisihkan waktu untuk power nap sekitar 20-30 menit di siang hari agar tubuh tetap segar.
5. Konsumsi Makanan Sehat saat Sahur dan Berbuka
Nutrisi yang tepat membantu tubuh tetap bertenaga. Pilih makanan sahur yang kaya serat, protein, dan karbohidrat kompleks agar kenyang lebih lama. Saat berbuka, hindari makan berlebihan dan konsumsi makanan bergizi agar tidak mengganggu produktivitas malam harinya.
6. Jangan Lupa Beribadah dan Introspeksi
Produktivitas spiritual sama pentingnya dengan produktivitas duniawi. Gunakan waktu Ramadan untuk memperbanyak ibadah, merenung, dan memperbaiki diri. Semakin terhubung dengan Allah, semakin kuat pula energi positif yang bisa mendorong produktivitasmu secara keseluruhan.
Penutup
Ramadan bukan penghalang untuk produktif, justru bisa menjadi momen pembentukan disiplin dan manajemen diri yang luar biasa. Dengan perencanaan yang tepat, kamu bisa menjalani Ramadan dengan penuh semangat, tetap berkinerja baik, dan semakin dekat dengan tujuan hidupmu.
Jakarta, 5 Maret 2025
Mengelola keuangan keluarga dengan baik adalah kunci untuk mencapai stabilitas finansial dan kesejahteraan. Sayangnya, banyak keluarga yang masih melakukan kesalahan dalam pengelolaan keuangan mereka. Berikut adalah beberapa kesalahan keuangan keluarga yang harus dihindari agar kondisi finansial tetap sehat dan terjaga.
1. Tidak Membuat Anggaran Keuangan
Tanpa anggaran, pengeluaran bisa menjadi tidak terkendali. Anggaran membantu keluarga mengetahui dari mana uang masuk dan ke mana uang keluar. Tanpa perencanaan yang jelas, risiko keuangan memburuk semakin besar.
2. Mengabaikan Dana Darurat
Banyak keluarga tidak memiliki dana darurat yang cukup. Idealnya, dana darurat harus mencakup biaya hidup minimal tiga hingga enam bulan. Dana ini sangat penting untuk menghadapi situasi darurat seperti kehilangan pekerjaan atau biaya pengobatan mendadak.
3. Terlalu Banyak Berutang
Berutang untuk keperluan konsumtif seperti belanja barang mewah atau liburan bisa menjadi bumerang bagi keuangan keluarga. Gunakan utang dengan bijak dan pastikan memiliki kemampuan untuk melunasinya tanpa membebani keuangan.
4. Tidak Menyiapkan Dana Pendidikan Anak
Pendidikan adalah investasi penting bagi anak, namun banyak orang tua yang lalai dalam menyiapkan dana untuk biaya sekolah dan kuliah. Menyisihkan dana secara berkala dapat membantu meringankan beban keuangan di masa depan.
5. Tidak Berinvestasi
Menabung saja tidak cukup untuk menghadapi inflasi. Keluarga perlu memahami pentingnya investasi untuk mengembangkan aset mereka. Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan keluarga.
6. Tidak Memiliki Asuransi
Tanpa perlindungan asuransi, keluarga bisa mengalami kesulitan finansial saat menghadapi risiko seperti sakit, kecelakaan, atau kematian pencari nafkah utama. Asuransi kesehatan dan jiwa dapat membantu menjaga kestabilan keuangan keluarga.
7. Menghabiskan Seluruh Pendapatan
Banyak keluarga menghabiskan seluruh pendapatan tanpa menyisihkan untuk tabungan atau investasi. Disiplin dalam menyisihkan sebagian pendapatan untuk masa depan sangatlah penting agar keluarga tetap memiliki cadangan keuangan.
8. Kurangnya Komunikasi Keuangan dalam Keluarga
Kurangnya komunikasi antara pasangan mengenai keuangan dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik. Diskusi rutin tentang keuangan keluarga, termasuk pengeluaran dan rencana jangka panjang, sangat penting untuk mencapai tujuan finansial bersama.
Kesimpulan
Menghindari kesalahan-kesalahan di atas dapat membantu keluarga mencapai kondisi keuangan yang lebih stabil dan sejahtera. Dengan perencanaan yang matang, disiplin dalam mengelola keuangan, serta komunikasi yang baik, keluarga dapat lebih siap menghadapi berbagai tantangan finansial di masa depan.
Jakarta, 12 Februari 2025
Menara Jamsostek, Gedung Menara Utara Lt.5,
Jl. Gatot Subroto No. 38, Jakarta Selatan 12710
PENJUALAN & PEMASARAN:
Hunting : 021 - 22773899 | Fax : 021 - 2277 3897
LAYANAN PELANGGAN ASURANSI:
Phone: 021 - 2277 3898 | Fax : 021 - 2277 3897
Email: care@capitallife.co.id
LAYANAN PELANGGAN DPLK:
Phone: 021 - 2277 3898 | Fax : 021 - 2277 3897
Email: care.dplk@capitallife.co.id